Sabtu, 06 Juli 2013

love story part 1

hello peeps, how're you?i wish u fine not like me;)
hari ini adalah pertama kali dinda merasakan perasaan yang tidak dapat di ungkapkan namun selalu merasuki pikiran dan hatinya, yaitu his first love. saat kelas 4 sd, dia menganggumi seorang cowok di kelasnya namanya ari, entah apa yang dinda liat dari diri ari. namun dinda selalu memperhatikannya sampai teman sebangku dinda, rina bertanya padanya. "din lu suka ya sama ari?" . "enggak, ih ngapain gua suka sama cowok item gitu". "eh lu gak boleh ngomong gitu, nanti kualat loh malah jadi suka". karena perasaan dinda ia menjadi berbohong, sampai2 ia memendam perasaan itu dalam dalam serta menyimpannya di dalam kotak yang indah dan tertutup rapi di dalam hati. waktu begitu cepat, sampai lah tiba kelas 5 sd. orang tua dinda memilih pindah rumah di daerah jauh dari sekolah dinda, sehingga dinda harus ikut pindah sekolah juga dan meninggalkan kenangan yang ada di sd lamanya sebelum kelulusan.

"selamat tinggal teman, selamat tinggal cinta..."

selang waktu, datanglah kelas 6, tibalah kelulusan namun perasaan itu tak pernah hilang, meski berbeda teman, beda lingkungan, beda suasana hati ini masih dimilikinya masih di bawanya jauh.. rasa rindu datang merasuk hati.
hati ini tidak kuat, menahan perasaan yang harusnya di ungkapkan, hati ini tidak kuat menahan perasaan yang harusnya di miliki, hati  ini sudah cukup sabar untuk menyimpan dalam dan akhirnya harus di keluarkan.
akhirnya dinda dengan tekad yang kuat memutuskan untuk menelpon ari dan meluapkan kisah yang lalu itu...
"halo ini ari?"
"iya, ini siapa ya?"
"ini dinda, sudah lama ya kita nggak ngobrol nggak ketemu juga"
"iya din, gimana kabar lu?baik-baik aja di sekolah baru?"
"baik kok :d ada yang pengen dinda omongin nih.."
"apaan?ngomong aja kali"
"sebenernya, dari dulu bangeet dinda nyimpen perasaan ke ari. dan dinda gak bisa ungkapin itu waktu itu, dinda malu, dinda gak enak udah ngejek-ngejek ari, dinda gengsi, menurut dinda sekarang udah saatnya dinda bilang, dan dinda jg mau tau perasaan ari gimana ke dinda" (dengan tersedak-sedak)
lalu ari diam sejenak ...
"dinda, gini. maafin ari ya, ari gak tau kalau dari dulu dinda suka sama ari, ari udah terlanjur sakit sama rina. dulu ari percaya sama rina, dan ari ngejalanin sama rina waktu dinda pindah sekolah, waktu kelas 6. dan ternyata pas kelulusan, ari di 2in sama rina, sumpah itu sakit banget. dan sampai sekarang ari trauma gak mau pacaran dulu, jujur itu pertama kali ari pacaran. maafin ari ya"
dinda diam sejenak, namun tetesan air jatuh ketanah dari matanya.
"enggak papa kok, makasih ya. yang penting dinda lega udah bilang ini semua. kayaknya dinda di panggil mama deh, maaf ya. sampai jumpa byee"
"byee"
*tut tut tut*
sesak terdalam dari hatinya, remuk perasaan itu perasaan yang dulunya indah di simpan dengan rapi. dan ketika keluar bukannya tambah indah malah hancur dan remuk begitu saja.

mungkin, ari hanya menganggap dinda hanya suka dengan dia, dan dia berfikir dalam selang waktu pendek dinda bisa melupakannya. namun sangkaan itu tidak benar, ini bukanlah perasaan biasa, ini adalah cinta yang tak akan bisa hilang dari dinda.
selang waktu, dinda dan ari semakin besar, begitu pula perasaan dinda kepada ari, bukan semakin kecil malah bertambah tumbuh besar. ketika dinda main ke rumah sahabatnya, sasa. dinda kadang bertemu dengan ari karena sasa adalah bersaudara ari dan kebetulan rumahnya bersebelahan. ketika dinda bertemu dengan ari jantungnya berdebar tak menentu, peredaran darah begitu cepat dari biasanya, bahkan dinda bisu tak bisa berkata banyak. sosok yang ceria dan bawel pun hilang ketika melihat sosok pria itu.
dan bodohnya dinda, sampai sekarang dia masih memendam tak bisa mengungkapkan perasaannya itu, namun tak bisa melupakannya juga. sampai sekarang dia masih menyimpannya, ketika dinda&ari saling mempunyai pasangan, perasaan dinda kepada ari tak pernah hilang. namun dia tidak tau apa perasaan ari sama apa yang dia rasakan. dia hanya bisa berharap. berharap yang tak akan bisa terjadi .

-true story-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar